Judul
novel : Bumi Cinta
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Ihwah Publishing House
Tahun
terbit : 2011 (Cetakan 1)
Habiburrahman El Shirazy adalah fenomena multitalent
Indonsia. Kang Abik, demikian ia akrab disapa penggemarnya, dinobatkan sebagai
Novelis No. 1 di Indonesia oleh INSANI UNDIP (Unversitas Diponegoro), dan
dijuluki Si Tangan Emas oleh majalah
MATABACA (edisi Juni 2007) lantaran karya-karyanya yang selalu meledak
dipasaran dan terus diburu para pembaca dan penggemar setianya. Wajar, jika
kemudian berbagai penghargaan bergengsi telah diraih oleh novelis sarjana Al Azhar University Cairo ini. sampai saat ini dia telah menulis belasan
judul buku dan hampir semua buku yang ditulisnya best seller. Salah satunya adalah novel Bumi Cinta yang merupakan
karyanya yang keempat.
Novel yang bersetting musim dingin bersalju hingga
awal musim hangat ini dibingkai dengan cover yang indah dan unik. Dimana nama
penulis lebih ditonjolkan daripada judulnya sendiri.
Novel Bumi Cinta ini menceritakan seorang mahasiswa
Indonesia bernama Muhammad Ayyas yang sedang menyelesaikan studi S2 di New
Delhi, India. Muhammad Ayyas ini merupakan pria yang taat beribadah dan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama Islam. Sebelumnya ia menyelesaikan gelar S1
di Universitas Islam Madinah. Singkat cerita, Muhammad Ayyas ini berencana
melakukan riset untuk tesisnya mengenai kehidupan umat Islam di Rusia pada masa
Pemerintahan Stallin. Oleh dosen pembimbingnya ia disarankan untuk melakukan
riset langsung ke Moskwa, Rusia. Disana ia akan dibimbing oleh Profesor Abramov
Tomskii yang berasal dari Moskovskyj Gosudarstevnnyj Universiteitimeni
Lomonosova (GMU) yang merupakan kawan baik dari dosen pembimbingnya. Moskwa
sendiri merupakan ibukota negara Rusia, sebuah negara yang paling bebas
sedunia, sebagian besar penduduknya menganut faham free sex radikal dan pengakses situs porno terbesar di dunia.
Akhirnya Ayyas berangkat ke Rusia. Setiba di Moskwa,
Rusia, ia dijemput oleh teman lamanya yang bernama Devid. Devid jugalah yang
diminta tolong oleh Ayyas untuk mencarikan tempat tinggal. Karena keterbatasan
biaya dan pertimbangan keamanan, Ayyas ditempatkan oleh Devid di sebuah
apartemen yang berisi dua wanita Rusia yang cantik jelita bernama Yelena dan
Linor. Pada mulanya Ayyas menolak untuk tinggal di sana tetapi setelah
diyakinkan oleh Devid, Ayyas pun bersedia untuk tinggal sementara di sana. Dari
sinilah segala permasalahan muncul menghampiri Ayyas.
Yelena yang mengaku sebagai agen wisata sebenarnya
adalah seorang pelacur kelas atas sementara Linor merupakan agen Mossad yang
bekerja pada Israel. Godaan selalu datang ketika Ayyas harus pulang ke
apartemen dan bertemu dengan kedua wanita Rusia cantik tersebut. Apalagi ketika
di apatemen, keduanya selalu berpakaian minim, terutama Linor. Hal tersebut
ditambah lagi dengan halangan dari Profesor Tomskii yang harus pergi mengikuti
konferensi yang kemudian menyerahkan tugas pembimbingnya kepada asistennya
seorang doktor muda yang cantik bernama Anastasia Palazzo.
Yelena merupakan penganut faham Atheisme. Padahal
dulu ia pernah beragama, bahkan ia pernah menikah dengan seorang pria muslim.
Namun ia akhirnya pergi ke Moskwa dan menjalani hidup sebagai pelacur. Yelena
ini sebenarnya ingin keluar dari dunia hitamnya yang telah ia jalani dan Ayyas
mendukung penuh keinginannya tersebut. Namun sayang mucikari dimana Yelena
bekerja merasa tidak suka. Yelena pun berencana dihabisi hingga ditemukan oleh
Ayyas di tengah jalan yang bersalju tebal dalam keadaan sekarat setelah
dipukuli oleh orang suruhan mucikrinya.
Kemudian Linor yang merupakan agen Zionis Israel
Yahudi merasa sangat tidak suka dengan pria muslim. Seringkali ia berusaha
meruntuhkan keimanan Ayyas dengan
godaan-godaan tubuhnya. Namun Ayyas tetap kuat. Hingga akhirnya Linor
melaporakan keberadaan Ayyas pada rapat penting orang-orang Israel. Linor
diminta untuk memasang alat penyadap di dalam kamar Ayyas. Mereka bermaksud
menjebak Ayyas untuk dijadikan kambing hitam pelaku pengeboman, supaya dunia
semakin benci terhadap orang-orang Islam.
Linor secara diam-diam memasukkan tas ransel yang
berisi bom ke dalam kamar Ayyas. Hingga pada salah satu stasiun TV dikabaran
bahwa Ayyas yang melakukan pengeboman itu. Beruntugnya pada saat pengeboman
terjadi, pada saat itu pula Ayyas sedang menjadi narasumber acara Talk Show bersama Dr. Anastasia Palazzo.
KBRI pun membela Ayyas dengan sekuat tenaga hingga akhirnya Ayyas dibebaskan dari
tuduhan.
Di akhir cerita, Yelena akhirnya dapat keluar dari
dunia hitamnya dan menikah dengan Devid. Sementara Linor yang mengetahui bahwa
dirinya adalah keturunan dari seorang ibu Palestina yang dibunuh oleh tentara Israel akhirnya
keluar dan lari dari agen Mossadnya dan berubah menjadi seorang wanita
muslimah. Linor kemudian mencari Ayyas untuk mengucapkan terima kasih sekaligus
meminta untuk membimbingnya hijrah dan dijadikan sebagai pendamping hidupnya.
Namun sayang ternyata agen Mossad yang lain mengetahui keberadaanya, hingga
Linor berlumuran darah ditembaki peluru tajam sebelum Ayyas sempat menerima
ajakan Linor yang memintanya untuk jadi pendamping hidupnya.
Kelebihan dari novel ini ceritanya serasa mengajak
pembaca berimajinasi tentang indahnya kota Moskwa di Rusia yang kaya akan
peninggalan-peninggalan bersejarah, isinya yang sarat akan dakwah dan akhir
kisahnya yang menggantung, yaitu ketika Linor ditembak oleh agen Mossad setelah
ia berhijrah ke Islam. Hingga bagian terakhir tidak diketahui apakah Linor ini
selamat atau meninggal. Akhir yang seperti ini yang membuat pembaca penasaran
sehingga penulis membiarkan pembaca menyelesaikan ceritanya dengan imajinasi
pembaca itu sendiri. Buku ini sangat layak dibaca karena di dalamnya terselip
pengetahuan-pengetahuan, penulisannya yang rapih sangat nyaman dibaca.
Selain kelebihan, novel ini juga memiliki kekurangan
yaitu penulis terlalu melebih-lebihkan kepribadian tokoh utamnya, sehingga
terkesan terlalu sempurna. Selain itu sisipan-sisipan sejarah yang diceritakan
terlalu detail yang membuat bosan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar