Hampir
semua orang Indonesia tahu negara Jepang. Orang-orang tua yang lahir sebelum
negeri merdeka pasti tidak asing dengan nama negara ini, karena mereka
merasakan bagaimana kejamnya bangsa Jepang dalam menjajah negeri walau hanya
tiga setengah tahun. Fakta menunjukkan Jepang mengakhiri penjajahannya di Asia
setelah mereka kalah perang dengan sekutu, setelah bom atom menghancurkan dua
tempat di negeri matahari terbit itu.
Beda
dengan Jepang yang kalah pada era perang dunia kedua, Jerman pernah mengalami
kekalahan perang pada perang dunia pertama. Jika diperhatikan sekarang dua negara
itu menjadi negara maju dengan teknologi dan inovasi yang diakui dunia.
Pertanyaannya adalah mengapa mereka bisa menjadi negara maju? Karena sama-sama
kalah perang dan sejak itu mereka lebih fokus ke dalam negeri buka ke militer
atau yang lain? Cukup menarik mengkaji kenapa dua negara tersebut menjadi
negara maju.
Sesuai
dengan judul diatas, akan berfokus pada filosofi Doraemon. Doraemon merupakan
film animasi yang “paling tua” dan paling lama diputar di Indonesia, sehingga
siapa sih yang tidak tahu Doraemon yang mempunyai kantong ajaib ini? Di negeri
asalnya-Jepang. Doraemon sudah dikenal puluhan tahun silam dan ternyata
mempunyai filosofi yang sangat menarik berkaitan dengan kenapa bangsa Jepang
bisa maju. Uniknya Jepang memberikan semangat kepada rakyatnya atau
mengkomunikasikannya lewat film animasi/karton seperti Doraemon ini. Berikut
paparan singkat tentang filosofi Doraemon yang saya dapatkan setelah secara
tidak sengaja disuruh mengawal Jamaah Mercusian mengikuti penyuluhan bahaya
narkoba untuk pemuda yang diadakan awal bulan Juli ini dan ini bersumber dari
salah seorang pembicara (lupa namanya). Sebelum kata DORAEMON terdiri dari
huruf-huruf yang mempunyai arti dan makna yaitu :
D = Dream atau impian. Setiap
orang atau bahkan bangsa harus mempunyai impian agar ada sesuatu yang harus
diperjuangkan di masa depan. Bangsa Jepang mempunyai mimpi-mimpi yang brilyan
dan uniknya sebelum dapat direalisasikan mereka membuatnya dalam versi film,
seperti robot, impian ingin menjadi peserta piala dunia sepakbola mereka
menyemangati rakyatnya dengan membuat film Kapten Tsubasa yang cukup akrab bagi
anak-anak disini. Dan impian itu bisa tercapai. Semua berawal dari mimpi.
O = Opportunity atau kesempatan. Melihat
peluang dan kesempatan bahwa semua bisa dilakukan pada saat yang tepat.
Kesempatan jarang datang dua kali, tapi jika pintar membaca dan melihat
kesempatan, suatu hal yang tidak mungkin menjadi mungkin dan bisa
direalisasikan.
R = Reform atau mengubah. Mengubah
paradigma bukan hal yang mudah, tapi dapat dilakukan dengan mudah. Sangat
penting mengubah paradigma atau cara pandang terhadap suatu hal agar sesuai
dengan kekinian. Rasa malas beranjak dari cara pandang lama akan menghambat
laju perubahan. Negeri ini akan telat maju kalau rakyat dan pemimpinnya tidak
sejalan atau pemimpinnya tidak berhasil mengubah paradigma rakyatnya sehingga
kemajuan itu terencana dan selalu akan didukung oleh rakyatnya. Mengubah diri
atau mereformasi diri adalah proses dan butuh waktu.
A = Action atau tindakan. Bermula
dari mimpi, ada kesempatan serta menerima dengan paradigma baru, maka
selanjutnya adalah bertindak atau bekerja keras untuk mewujudkannya. Tindakan
yang tepat dan terukur akan membuat sebuah mimpi menjadi kenyataan. Bergerak
menuju perubahan.
E = Energy atau tenaga. Untuk
melakukan itu semua butuh energi atau semangat. Energi dapat berarti makanan
yang sehat dan bergizi tinggi. Perhatikan seperti apa yang dimakan bangsa
Indonesia dan bangsa Jepang. Bukan sekedar makan tapi makan yang dapat membuat
menjadi cerdas dan berani.
M = Mapping atau penempatan. Dengan
perencanaan dan pengaturan yang tepat serta dapat menempatkan pada posisi yang
pas, maka semua akan dapat memberikan kemajuan pada bagian masing-masing. Butuh
pemetaan yang lengkap agar pemerataan kemajuan dapat dirasakan oleh segala
lapisan.
O = Organization atau organisasi. Butuh
lembaga atau sistem yang dapat mendukung apa yang akan dikerjakan. Organisasi
bukannya sebuah kumpulan keinginan tapi juga personil-personil yang cakap
dibidangnya serta berkomitmen tinggi untuk membuat sebuah kemajuan.
N = Network atau jejaring. Membangun
jaringan kerja dan mendistribusikan kemajuan ke segala arah dan menintegrasikan
menjadi satu. Network sangat dibutuhkan mengingat bahwa tidak semua ada dalam
satu tempat, tapi terpisah.
Filosofi
diatas konon membuat bangsa Jepang maju sehingga inovasi dan produknya diakui
dunia, bahkan sebagian menjadi bagian dari budaya pop seperti walkman. Kemauan
bangsa untuk maju dan terus berinovasi membuat Jepang dapat menjadi tolok ukur
dalam bidang elektronika, otomotif dan lain-lainnya.
Kenapa bangsa Jepang bisa?
Apakah harus kalah perang dahulu baru bisa maju?
Sumber : http://mas-anto.com/filosofi-doraemon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar