BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG MASALAH
Tumbuhan merupakan
makhluk hidup yang
berperan sebagai produsen di
muka bumi ini. Dalam
ekosistem terdapat dua
macam komponen yang
saling ketergantungan, yaitu
komponen biotik dan komponen abiotik
. komponen biotik terdiri dari
tumbuhan, hewan, dan
manusia. Sedangkan komponen abiotik
antara lain :
udara, gas, angin, cahaya,
matahari dan sebagainya. Antara komponen biotik
dan abiotik saling
mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk
melakukan fotosintesis.
Pertumbuhan adalah aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena
prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak
dapat kembali ke bentuk semula. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air
dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun
media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang
disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik
dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang
terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang
melunak. Proses pertumbuhan pada tumbuhan yang sangat penting adalah adanya
proses fotosintesis yang memerlukan sinar matahari. Sinar matahari memang
berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari sinar matahari
ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang
diterkena cahaya matahari akan lebih pendek dari pada tumbuhan yang tumbuh di
tempat gelap.Peristiwa ini disebut dengan etiolasi.Dampak tanaman akibat
etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses
fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting
dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa
klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.Kondisi
gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang
banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh
karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Produksi auksin terhambat
pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
1.1.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif atau negatif.
Yaitu jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga hadir, dan dengan
setiap unit kenaikan dalam setiap variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau
penurunan variabel terikat. Dengan kata lain, variansi variabel terikat
ditentukan oleh variabel bebas.
1.1.2 Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan
variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Tujuan kami sebagai peneliti
adalah memahami dan membuat variabel terikat pada pertumbuhan kecambah kacang
hijau, dan menjelaskan variabelitas pada pertumbuhan kecambahan tersebut atau
memprediksinya. Dengan kata lain variabel terikat merupakan variabel utama yang
menjadi faktor yang berlaku dalam proses penelitian. Melalui analisis terhadap
variabel terikat (yaitu menemukan variabel yang mempengaruhinya), ada
kemungkinan untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah. Untuk tujuan
tersebut, peneliti akan tertarik untuk menguantifikasi dan mengukur variabel
terikat sama seperti variabel lain yang mempengaruhi variabel tersebut.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
1.2.1 Bagaimana pengaruh
cahaya terhadap perkembangan kacang hijau.
1.3
TUJUAN
PENELITIAN
Mengamati
dan mengukur kecepatan tumbuh kecambah hijau pada intensitas cahaya yang
berbeda.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 DASAR
TEORI
Pertumbuhan adalah proses
pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali) karena adanya
pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan
angka). Sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi
struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang
menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah
mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali.
Perkecambahan adalah
munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak
kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal.
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di
bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan
kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya
kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik
ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kacang
kapri.
Pertumbuhan dan perkembangan
dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah satu faktor
eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang
diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya
menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin
(suatu hormon pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut
etiolasi.
Cahaya juga merangsang
pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek
(lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu gelapnya). Ada pula
tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang
daripada waktu gelapnya). Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom
dalam tumbuhan. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap
etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.
Fitokrom adalah protein
dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom mempunyai dua macam struktur
yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahaya merah (600 nm) disingkat Pr
dan yang dapat mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat
Pfr.
Pertumbuhan
Pada Tumbuhan
Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuatan sel kelamin betinan
dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus
membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari
keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi
yang berbeda.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu :
1.
Pertumbuhan Primer
Terjadi
sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada
embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan
seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian
penting :
a. Tunas
embrionik, yaitu calon batang dan daun.
b. Akar
embrionik, yaitu calon akar.
c. Kotiledon,
yaitu cadangan makanan.
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan
alat yang disebut auksanometer.
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang
berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah :
a. Daerah pembelahan, yaitu sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik).
b. Daerah pemanjangan, yaitu berada di belakang
daerah pembelahan.
c. Daerah Diferensiasi, yaitu bagian paling belakang
dari daerah ini daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk
akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi
cabang.
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem
sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada
tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter)
tumbuhan.
a. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan
pembuluh, yang disebut kembium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya
adalah membentuk xilem dan floem primer.
b. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak
diantara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis
c. Kambium yang berada disebelah dalam jaringan
kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan
antara pembentukan xilem dan floem yang
lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
d. Kedalam membentuk feloderm : Sel-sel hidup.
2.2 FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
2.2.1 Hormon
Pertumbuhan
No
|
Nama Hormon
|
Fungsi
|
1.
|
Auksin
|
a.
Merangsang perpanjangan sel.
b.
Merangsang pembentukan bunga dan buah.
c.
Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
d.
Mempengaruhi pembengkokan batang.
e.
Merangsang pembentukan akar lateral.
f.
Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
|
2.
|
Giberellin
|
a.
Merangsang pembelahan sel kambium.
b.
Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
c.
Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
d.
Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga
mempunyai ukuran raksasa.
|
3.
|
Sitokinin
|
a.
Merangsang proses pembelahan sel.
b.
Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
c.
Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
d.
Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang
merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
e.
Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein dan
klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
|
4.
|
Gas Etilen
|
a.
Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya
pada ubi dan kentang.
b.
Mendukung pematangan buah.
c.
Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada
daun.
d.
Mendukung proses pembungaan.
e.
Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies
tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
f.
Menstimulasi perkecambahan.
g.
Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
|
5.
|
Kalin
|
a.
Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
b.
Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
c.
Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
d.
Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
|
6.
|
Asam Absisat (ABA)
|
a.
Menghambat perkecambahan biji.
b.
Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c.
Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d.
Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan
dormansi.
|
7.
|
Asam traumalin / Asam traumalat
|
Memperbaiki luka pada tumbuhan (proses restitusi /
regenerasi).
|
2.2.2 Nutrisi
Tanaman mutlak membutuhkan
unsur-unsur hara esensial dalam pertumbuhannya. Adapun peranan unsur-unsur
tersebut dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini:
1. Nitrogen (N), peranannya :
a. Merangsang
pertumbuhan vegetatif tanaman hingga tumbuhnya anakan.
b. Membuat tanaman
lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun.
c. Merupakan
bahan penyusun klorofil, lemak, dan protein.
2. Fosfor (P), peranannya :
a. Memacu
pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik
b. Mempercepat
pembungaan dan pemasakan buah iji, atau gabah.
c. Memperbesar
persentase pembentukan bunga menjadi buah.
d. Sebagai
bahan penyusun inti sel lemak dan protein.
3. Kalium (K), perananya :
a. Memperlancar
fotosintesis.
b. Membantu
pembentukan protein dan hidrat arang.
c. Sebagai
katalisator dalam transformasi tepung, gula, dan lemak tanaman.
d. Mengeraskan
jerami dan bagian kayu dari tanaman.
e. Meninggikan
kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga.
f. Meninggikan
daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan.
g. Mempercepat
pertumbuhan jaringan merismatik.
4. Magnesium (Mg), perananya :
a. Merupakan
bahan penyusun klorofil.
b. Mengaktifkan
enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat.
c. Menaikkan
kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak.
5. Kalsium (Ca), perananya :
a. Merangsang pembentukan
bulu-bulu akar dan biji-bijian.
b. Mengeraskan
jerami dan bagian kayu tanaman.
6. Belerang (S), peranannya :
a. Sebagai
penyusun utama ion fosfat.
b. Menambah
kandungan protein dan vitamin.
c. Membentuk
bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun.
7. Klor (Cl) peranannya :
Meningkatkan kuantitas dan
kualitas tanaman.
8. Besi (Fe), peranannya :
Membentuk klorofil.
9. Mangan (Mn), peranannya :
a. Menyusun
klorofil dan proses fotosintesis.
b. Mearngsang
perkecambahan biji dan pemasakan buah.
10. Tembaga dan Seng (Cu dan Zn), peranannya :
a. Mengatur
sistem enzim tanaman dan membentuk klorofil.
b. Diperlukan
pada tanah alkalis dan organik.
11. Borium (B), peranannya :
a. Meningkatkan
kualitas dan kuantitas sayur dan membentuk klorofil.
b. Meningkatkan
produksi biji-bijian pada tanaman dan kacang-kacangan.
12. Molibdenum (Mo), peranannya :
Membantu proses Fiksasi N untuk tanaman
kacang-kacangan, jeru, dan sayur-mayur.
2.2.3
Air
Air
berperan di dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan. Air dibutuhkan
tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan
sebagaimedium reaksi enzimatis. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar
enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme.
Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses
osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi
dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
2.2.4
Cahaya
Cahaya
mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh
terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat
diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan
terang. Pada keadaan gelap, pertumbuhan tambahan mengalami etiolasi yang
ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak
berkembang dan daun tidak kukuh. Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan
lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.
Dalam
fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan.
Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga
daun menjad pucat.
2.2.5
Suhu
Suhu
berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim.
Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah menghabat proses pertumbuhan. Suhu
yang paling baik untuk pertumbuhan disebut suhu optimum (10˚-38˚C).
2.2.6
Kelembapan
Tanah
dan udara yang lembap berpengaruh terhadap pertumbuhan. Pada keadaan lembap,
banyak air yang diserap tumbuhan dan sedikit penguapan yang terjadi sehingga
mengakibatkan pertumbuhan menjadi cepat. Akibat pemanjangan sel-sel yang cepat,
tumbuhan bertambah besar. Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil
karena transpirasi yang kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan
beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 METODE
Metode yang kami gunakan adalah metode penelitian. Tujuannya untuk membuktikan
bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
3.2 TEMPAT
Tempat yang digunakan untuk penelitian kecambah
kacang hijau adalah:
a. Untuk tempat terang, tanaman kecambah kacang hijau kami letakkan di luar
ruangan.
b. Untuk tempat gelap, tanaman kecambah kacang hijau kami letakkan didalam
lemari.
3.3 WAKTU
Penelitian
selama 7 hari dari tanggal 11 s/d 17 Agustus 2014.
3.4 ALAT DAN BAHAN
a.
Biji kacang hijau.
b.
Gelas aqua.
c.
Air.
d.
Tanah.
e.
Penggaris.
3.5 LANGKAH KERJA
a.
Tanamlah biji kacang hijau pada gelas aqua
masing-masing 3 buah.
b.
Letakkan gelas aqua yang satu ditempat
gelap dan yang ke dua ditempat terang.
c.
Setelah tumbuh ukurlah masing-masing
kecambah tersebut dengan mistar.
d.
Lakukan pengukuran setiap hari selama 7
hari.
e.
Catat hasil pengamatan dalam tabel.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
PENGAMATAN
Tabel Pengamatan Pertambahan Kecambah
Tanggal
|
Panjang Kecambah (cm)
|
Keterangan
|
|||||||
Tempat Gelap
|
Tempat Terang
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
Rata-rata
|
1
|
2
|
3
|
Rata-rata
|
||
11
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
12
|
4,3
|
4,8
|
4,7
|
4,6
|
0,5
|
0,8
|
0,7
|
0,67
|
|
13
|
6,1
|
7,0
|
6,1
|
6,4
|
1,0
|
1,8
|
1,3
|
1,36
|
|
14
|
9,3
|
9,8
|
9,2
|
9,4
|
2,2
|
3,3
|
2,2
|
2,56
|
|
15
|
13,6
|
14,2
|
14,2
|
14
|
4,6
|
5,3
|
4,8
|
4,9
|
|
16
|
17,1
|
17,5
|
16,0
|
16,8
|
6,4
|
8,2
|
6,9
|
7,16
|
|
17
|
20,2
|
20,9
|
18,3
|
19,8
|
8,2
|
10,4
|
9,1
|
9,23
|
Pertanyaan/Bahan Diskusi :
1. Dari hasil pengamatan
perbedaan apakah yang terjadi dari kedua macam pot tersebut!
Jawab : Dari
kedua macam pot tersebut terlihat dengan jelas bahwa pertumbuhan0 diantara
kedua tanaman tersebut tumbuh dengan berbeda. Perbedaannya terlihat dari
kecepatan tumbuh kedua tanaman tersebut.
2. Bagaimana
pengaruh cahaya pada pertumbuhan?
Jawab : Cahaya
mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh
terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat
diamati dengan membandigkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang.
3. Dapatkah
kecambah tumbuh baik bila terus disimpan di tempat gelap? Jelaskan!
Jawab : Kecambah dapat tumbuh dengan cepat bila
disimpan di tempat gelap, tetapi pada keadaan gelap tersebut pertumbuhan
kecambah mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal
(lebih panjang), pucat/berwarna kuning, daun tidak berkembang, dan batang tidak
kukuh.
4. Mana yang
lebih cepat pertumbuhannya di tempat gelap atau di tempat terang?
Jawab : Di tempat gelap, karena di tempat gelap hormon
auksi bekerja dengan baik sedangkan di tempat terang hormon auksin tidak
bekerja dengan baik karena cahaya matahari dapat merusak hormon auksin yang
terdapat pada kecambah tersebut.
4.2 PEMBAHASAN
Cahaya sangat diperlukan
dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap
pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati
dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang. Pada
keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan
pertumbuhan yang abnormal atau lebih panjang, pucat, daun tidak berkembang, dan
batang tidak kokoh. Sebalik nya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek,
batang kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah
kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh
faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang mempegaruhinya.
Diamati dari faktor cahaya, dibuktikan
bahwa kacang hijau yang ditempatkan di daerah yang gelap, akan menghasilkan
pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan kacang kacang
hijau yang diletakkan di tempat yang terang. Dengan itu, hormon auksin yang
dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel pada
titik tumbuh primer. Tetapi, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh
kacang hijau dengan pengaruh cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh,
daunnya berkembang sempurna, dan berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih
pendek dari pertumbuhan kacang hijau di tempat gelap. Sedangkan kondisi
tumbuhan yang kurang baik dialami oleh kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh
cahaya matahari. Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak mengandung
klorofil dan berwarna kuning.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya
memperlambat atau menghambat pertumbuhan kacang hijau, dan hal tersebut terjadi
karena cahaya dapat menguraikan auksin.
5.2 SARAN
Jika tanaman kecambah ingin
tumbuh dengan baik, sebaiknya disimpan di tempat yang terang meskipun
pertumbuhannya lambat. Karena jika disimpan di tempat yang gelap tanaman
tersebut tumbuh kurang baik, meskipun pertumbuhannya cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Era Pustaka Utama. Biologi SMA/MA XII Semester Gasal. Surakarta: Era Pustaka Utama.
Santoso, Begot. 2007. BIOLOGI Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta:
Interplus.
Saya jg EXO-L <3
BalasHapus